RSS

Polisi Mencari Maling



                Syaikhona Mohammad Kholil bin Abdul Latif adalah seorang waliyullah yang berasal dari Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Beliau terkenal mempunyai banyak karomah dari Gusti Allah SWT seperti: ke Mekah naik kerocok, mengubah batu menjadi emas, bertemu dan berpelukan dengan Nabi Khidir, menulis surat ke anjing hitam yang ada di Mekah, memberitahu tempat persembunyian maling, dan masih banyak yang lainnya. Sekarang saya akan menceritakan tentang salah satu dari karomah Syaikhona Mohammad Kholil bin Abdul Latif yaitu memberitahu persembunyian maling.

            Pada zaman dahulu, disaat di zaman Syaikhona Kholil masih ada di dunia ini, ia terkenal sebagai kyai yang sangat terkenal akan ilmu  dan karomahnya. Di ceritakan, suatu hari ada suatu masalah yang melanda di daerah Bangkalan. Orang-orang Bangkalan rata-rata semuanya mengalami kemalingan, itupun juga berlangsung sangat lama. Merekapun tidak jua menemukan maling tersebut. Akhirnya masyarakat melaporkan kasus tersebut kepada polisi. Polisi pun mencari pelaku dari kasus itu, tak lain itu adalah maling. Namun polisi tidak dapat menemukan maling tersebut.

             Setelah lama maling itu berusaha, akhirnya polisi tersebut memiliki ide untuk pergi minta pendapat ke Syaikhona Kholil. Berangkatlah polisi tersebut. Setelah sampai di tempat Syaikhona Kholil, ia pun menceritakan tentang masalahnya tersebut. “Assalamu ‘alaikum Wr.Wb, permisi Syeikh saya mau minta petunjuk untuk menemukan maling yang ada di derah Bangkalan ini. Warga resah akibatnya dan kami polisi juga tidak dapat menemukan maling tersebut” Ujar Polisi. Syaikhona menjawab “Sudahlah kamu tenang saja, maling itu pasti ketemu”. Polisi mulai tenang dalam hatinya.

            Langsung Syaikhona Kholil memanggil santrinya, kemudian Syaikhona Kholil menyuruh santrinya itu untuk membelikan obat pencuci perut. Polisi berfikir aneh dan bingung, untuk apa Syaikh membeli obat tersebut. Setelah santri itu datang Syaikhona kholil langsung menyuruh polisi itu untuk meminumnya, “Sekarang kamu minum obat ini dan segeralah kamu pulang ke rumahnya”. Polisi pun bingung dan kaget kenapa Syaikh menyuruhnya meminum obat itu dan ia bertanya-tanya di dalam hatinya, apa hubungan maling dengan obat pencuci perut, “Baik Syeikh”. “Sekarang kamu cepat pulang ke rumahnya” suruh Syaikh. “Baik Syaikh, terima kasih banyak, assalamu ‘alaikum Wr.Wb” jawab Polisi.

            Setelah itu polisi pulang dengan segera dan ia masih bertanya-tanya tentang malling dan obat pencuci perut. Pada mula-mula, ia tidak percaya kepada Syaikh dan terasa bingung, dan pada akhirnya ia pun meminum juga obat tadi. Sesampai di pertengahan jalan, ia pun mulai sakit perut, namun ia menahannya, tapi ia merasa tidak kuat, akhirnya polisi itu berenti di sebuah sungai yang sangat besar dan sangat dalam. Lalu ia pun berniat untuk membuang hajatnya di sungai tersebut. Setelahnya ia turun, ia tidak menyangka bahwa sungai yang besar itu dan sangat dalam adalah rumah-rumah atau tempat sembunyian sekaligus tempat tinggal maling yang selama ini ia cari-cari dan juga banyak meresahkan semua masyarakat Bangkalan. Akhirnya maling pun tertangkap dan masyarakat kembali aman dan tidak ada yang kemalingan lagi.


Sekian

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar