RSS

Jatuh dari Sepeda Motor



            Pada tahun 2011 tepatnya hari selasa yang lalu, aku di ajak sepupuku pergi ke tempat ia mondok di Paserean Arosbaya. Lokasi pondoknya itu cukup jauh sekitar 12 km dari rumah.

Akupun berangkat bersama sepupuku pada jam 14.00. Kami pergi kesana dengan menggunakan sepeda motor yaitu “Revo”, saat itu yang menyetir sepepuku sendiri dan aku bonceng dengannya. waktu itu kami menggunakan pakain busana muslim. Kami berangkat dengan sangat hati-hati. Ketika di perjalanan kami sambil bercerita-cerita, sesampai di tengah perjalanan sepeda yang kami naikin terasa ada yang aneh, lalu kami berenti sejenak dan ngecek sepedanya.

Setelah kami mengeceknya, ternyata ada duri yang tajam mengenai sepeda motor kami sehingga ban sepedanya kempes. Kami pun sangat kebingungan, kemudian kami membawa sepeda ke tukang tambal ban, tapi untung saja di tempat tersebut kebetulan  ada tukang tambal ban , jadi kami tidak usah jauh-jauh mencarinya.

        Setelah beberapa menit kami menunggu, akhirnya ban sepeda motor kami sudah selesai di perbaiki / di tambal dan kami pun kembali melanjutkan perjalanan kami.
Di tengah perjalaan aku tidak menyadari bahwa rok yang aku pakai tersangkut ke dalam putaran roda sepeda motor sehingga aku pun ikut tertarik dan terjatuh dari sepeda motor tersebut. Ketika aku jatuh terguling-guling di jalan raya, aku tidak inget apa-apa. Aku baru menyadari ketika ada seseorang yang teriak karena melihat kejadian itu. Namun, sepupuku tidak mengetahui kalau aku terjatuh, dia baru menyadari setelah berjarak 5 meter denganku.

        Kejadian tersebut mengakitkan bibir, tangan, lutut, dan kepalaku terluka sampai-sampai kerudung yang aku pakai terkena darah semua serta hpnya aku rusak karena ikut terlempar bersamaan aku yang jatuh. Di tempat kejadian tersebut, kebetulan ada bidan yang rumahnya dekat dengan kejadian itu. Lalu aku pun langsung dibawa oleh warga disana ke tempat bidan tersebut. Setelah selesai di periksa dan di obati. Alhamdulillah, waktu itu ibu bidannya bilang kalau luka aku tidak terlalu parah, sehingga aku di perbolehkan langsung pulang. Namun, aku masih tetap disana beberapa jam karena kepalaku masih pusing. Aku bingung karena aku tidak bawa uang lebih untuk bayar bidannya tersebut, tapi untung saja sepupuku bawa uang lebih untuk membanyar aku berobat. Di samping itu juga aku merasa bingung dan sedih karena aku takut dimarahin sama orang tuaku karena waktu aku kecelakan, aku tidak menghubungi keluargaku satu pun dan juga aku bingung+sedih karena aku tidak bisa mengikuti UAS  di sekolah besok.

        Hari sudah semakin petang dan ibu aku menelpon aku menanyakan aku dimana, terus aku bilang aku sudah pulang sudah menuju rumah, tapi aku tidak cerita yang sebenarnya kepada ibuku kalau aku tadi kecelakaan. Setelah pusingku sudah mendingan, aku pun pulang bersama sepupuku. Aku bersama sepupuku sampai dirumah pas adzan magrib. Setelah sampai di gerbang rumah, aku takut sekaali untuk masuk ke dalam kaarena aku takut dimarahin karena pulang malam dan aku juga gak cerita kalau aku sempat jatuh tadi. Ternyata benar, setelah aku masuk aku langsung di tanyaain dan sekaligus di marahin dan saat itu juga ibu aku mengetahui kalu aku kecelakaan. Saat itu aku bingung harus ngejelasin dari mana tapi aku cerita apa yang terjadi sebenarnya. Setelah mendengar ceritaku, alhamdullah keluargaku percaya dan tidak marah lagi kepadaku.

        Keesokan harinya setelah bangun tidur badanku terasa sakit semua padahal kemarin tidak terasa sama sekali sakitnya. Kemudisan aku dibawa ke tukang pijet sama ibuku. Dan alhamdulillah setelah 5 hari dari kejadian itu, luka-lukaku sudah agak mendingan dan aku bisa masuk sekolah lagi dan nyusul ulangan yang ketinggalan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar