Tersebutlah desa Sumber Arum kecamatan Wates, kabupaten Blitar. Ada
sepasang suami istri yang bernama Bang Salim dan Bu Limah. Setelah sekian lama
mereka menikah , mereka baru mempunyai
seorang anak yang bernama Taufiq. Taufiq besar dengan pendidikan yang keras
dari ayahnya. Sejak kelas 3 SD, ia sudah di ajak bekerja untuk mencari rumput dengan celurit kesayangannya.
Yang mana rumput itu untuk di jual dan untuk makanan kambingnya sendiri. Taufiq
merupakan anak yang teguh dan tak mudah
pantang menyerah.
Selain
untuk mencari uang, Taufiq terkenal dengan anak yang pandai dan cerdas. Dengan
taktiknya sendiri, Taufiq dapat membeli 2 ekor kambing dengan uang hasil
penjualan rumput itu. Di umur 12 tahun Taufiq mulai mengembangkan bakatnya yang
lain, yaitu menggambar. Gambar pertamanya yaitu Kambing Yang Sedang Makan Rumput. Dengan gambar itu, ia
mendapatkan juara lomba kedua sekabupaten Blitar tingkat SD. Keuletan,
kegigihan, dan semangatnya bagaikan semut
yang sedang mencari makan yaitu,
terus mencari walaupun ada halangan atau rintangan di lingkungannya.
Selain ia pandai berusaha, ilmu Agama ( Islam ) yang di didik ayahnya, tak lupa ia kerjakan dengan tekun.
Setelah
lulus sekolah di SMK, ia berniat untuk menambah usahnya untuk mengembangkan
karya seninya dengan menjualnya di berbagai sekolah dasar dan pasar seni yang
terdapat di desanya tersebut. Tak lupa pula, Taufiq menambah kambingnya menjadi
20 ekor. Bisa juga dikatakan berternak kambing. Dengan modal itu, ia dapat
melanjutkan pendidikannya di fakultas di Semarang. Namun, sehari sebelum ia mau
berangkat ke Semarang, kambing-kambingnya di curi orang dan lukisannya juga
dibakar hangus semuanya. Pessimis menghantuinya setiap saat. Bahkan Taufiq
berniat menggagalkan niatnya untuk pergi ke Semarang.
Bu
Limah, ibundanya memberi semangat dan berhasil menyakinkan Taufiq untuk bangkit
kembali dan memulainya lagi dari nol. Dengan skill, kecerdasan, pengalaman,
do’a dan ridho dari orang tua, Taufiq mulai berusaha. Namun, usaha yang di
ambilnya hanya berternak kambing. Karena menurutnya, kambing lebih cepat
mendapatkan untungnya. Setelah satu tahun lamanya, Taufiq benar-benar berhasil
mengulang usahanya. Akhirnya Taufiq menjualnya dan mempunyai dana lagi untuk
bersekolah.
Keesokan
harinya, pas bertepatan pada malam jum’at kliwon. Ia sholat istikhoroh dan
berdo’a semoga usahanya tidak sia-sia. “Bismilla............, Ya Allah semoga
hamba mu ini dapat meraih kehidupan yang lebih baik. Aku hanya ingin
membanggakan orang tuaku. Aku minta petunjuk dan ridho mu Ya Allah. Dan 1
pintaku, tolong jaga orang tuaku selagi diriku mencari kebajikan di jalan mu Ya
Allah. Amii.Amiin..Ya Rabbal ‘Alamin” . Di keesokan harinya Taufiq berangkat
dengan Ridho orang tua dan membawa niat yang teguh di hatinya dan sepulangnya
dari kuliahnya. Taufiq pun langsung di minta banyak perusahaan untuk bekerja
sama dengannya. Setelah seminggu ia bekerja, ia langsung diangkat pangkatnya
dari pegawai biasa menjadi Direktur di
perusahaan PT Indah Mulya.
Sekian
0 komentar:
Posting Komentar