RSS

Harapan Yang Terpendam



          Terpuruk dalam hatiku, api yang sedang membara di dalam hatiku, membuat diriku larut dalam kesedihan yang tak dapat aku musnahkan rasa itu sampai sekarang. Aku masih ingat waktu malam itu disaat aku salah paham kepada seseorang yang mirip dengan seseorang yang aku cari. Sungguh aku malu dengan apa yang sudah aku lakukan. Namun disaat itulah aku mendapatkan perasaan lega dari hati yang memendam rasa sakit di dalam hatiku.

          Setahun sebelum kejadian itu, aku di tinggalkan seseorang yang aku cintai tak lain yaitu pacarku sendiri. Ia bernama Agus yang berparas tampan, namun di dalam ketampanannya terselubung sifat pendua dan pendusta. “Memangnya kamu siapa ngatur-ngatur aku, hah ? kamu bukan siapa-siapa. Lihat wajahmu, gak pantas dapat cowok sekaya diriku, jadi jangan berharap sedikitpun dariku. Kita putus...!!!”. Kata-kata itu tak terbilas sedikitpun untuk melupakannya. Namun di tengah kejadian itu ada seorang pahlawan yang menghampiriku dan dapat menghapus air mataku. Sesosok pahlawan tersebut bernama Indra.

          Di taman yang sepi itu, dia merayuku dan dia juga mampu ngembalikan senyumku dahulu. “Namaku Indra” ajak ia kenalan. Namun disaat itu aku belum dapat menahan tetesan air mataku. Lalu ia memberikan aku sapu tangan agar mengusap air mataku. Disaat aku mau mengambilnya, tangannya sudah ada di pipiku dan mengusap air mataku. “Terimakasih banyak ya, namaku Indah” balasku. “Indah ?, bagus namanya, secantik orangnya”. Disaat itulah pertemuanku di mulai. Aku mulai menceritakan tentang riwayat hidupku sampai dengan alasan diriku menangis dan dia memang benar-benar pahlawan bagiku.

          Tiga bulan 21 hari atau bisa dibilang jangka waktu pertemuanku dengannya, karena di hari ke-22, Indra memberikanku sebuah hati yang sedang menyala merah di dalam dirinya. Bagaimana tidak aku menolaknya. Ia adalah satu-satunya lelaki yang pernah aku kenal sebagai lelaki yang 100% memiliki karakter cowok idamanku itu. Sedih piluku terhapus dan berubah meenjadi kebahagiaan yang berbunga-bunga. Aku menghabiskan waktuku bersamanya dengan sikap perhatiaannya kepadaku. Di setiap malamku, aku berdo’a “Ya Allah, jaga dia, dia adalah satu-satunya cowok yang dapat membuatku bahagia, semoga dia menjadi jodohku”.

          Namun, kebahagiaanku tak berkelanjutan. Terulang kembali tetesan air mata di pipiku dan hatiku terasa tertusuk oleh beribu-ribu duri, harapan masa depanku sudah seakan-akan sudah habis bahkan  aku sempat berniat mengakhiri hidupku. Ketika aku mendengar kabar bahwa kekasih pujaan hatiku sudah tak bernyawa lagi. Sungguh hatiku merasa pilu. Aku pun mulai putus asa untuk mencari obat hatiku karena sudah dua kali ditinggal sang kekasihku. Di kala itu aku tersadar bahwa untuk memiliki yang terbaik adalah suatu hal yang tak ada hasilnya. Seseorang boleh berharap tetapi janganlah berlebihan karena jikalau tidak terjadi akan merasakan kekecewaan yang sangat mendalam. Sejak itulah aku bersyukur kepada Allah akan karunianya menyadarkanku.


Sekian

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar