Dahulu kala, di ceritakan ada
seorang anak gadis yang bernama Irma. Ia terlahir dari ibunda yang berparas
cantik dan ayahnya berparas taampan. Irma mempunyai hewan peliharaan
kesayangannya yaitu Si Puspi. Puspi
adalah seekor angsa, dimana kelahiran Irma dan menetasnya Puspi bertepatan dan
waktunyaa bersamaan. Setelah lama bersama, Irma baru mengetahui bahwa angsa
miliknya mempunyai suatu kelebihan, yaaitu dapat membaca pikiran seseorang. Apa
yang akan Irma lakukan atau Irma mau pergi, pasti angsa itu sudah ada di tempat
yang akan di datangi Irma.
Suatu
hari, Irma ingin pergi ke Danau Kembang dan Irma ingin pergi sendirian tanpa si
angsa. “Bunda... Irma mau ke danau yaa, sumpek di rumah, dan tolong jagain
Puspi ya...” kata Irma. Ibundanya pun menjawab “Iya..tapi ingat jangan
lama-lama, jam 10 harus sudah pulang yaa...”. “Iya bunda, Assalamu ‘alaikum”
kata Irma. “Waalaikum’salam”. Irma berjalan sangat pelan sekali dan dalam
hatinya ia tidak ingin ketahuan sama angsanya tersebut. Namun apa yang terjadi,
setelah sampai di danau, Si Puspi sudah menunggunya disana. Betapa kagetnya
Irma melihat angsanya. “Hhuuhhh.., percuma menghindar dari Puspi, toh dia ikut
juga, bahkann dia yang nungguin sayaa”.
Sesampai
disana Irma dan Puspi, duduk sambil melihat pemandangan yang indah di sekitar danau
itu. Namun, entah kenapa Si Puspi bersikeras mengajak ia pergi ke arah uatara.
Irma sempat heran, tapi mau gimana lagi demi angsa kesayangannya, ia mau ikut
pergi dengan Puspi. Ternyata Puspi mengajaknya ke suatu tempat yang lebih indah
dari yang sebelumnya di datangi oleh Irma. Dimana di tempat itu ada seorang
lelaki berparas tampan yang menggodanya. “Astaughfirullah, betapa bersinarnya
wajah lelaki itu, andai saja diriku bisa berkenalan dengannya Ya Allah” Ujar Irma.
“Wak..wak..wak...” tiba-tiba sipuspi terbang meninggalkan Irma sendirian di
danau, menangislah Irma. Di tengah tangisannya itu, lalaki berparas tampan itu
datang menghampirinya. “Wahai nona cantik, mengapa engkau menangis ? tanya Arya
( Lelaki berparas tampan ). “*Puspi...eh maksudku angsaku...angsaku hilang”.
“Kenapa bisa hilang” tanya Arya. “Tadi dia bersamaku datang ke danau ini, tapi
setelah sampai disini, angsaku tiba-tiba terbang tidak tau kemana, ia
meninggalkanku begitu saja, tapi sampai sekarang belum balik-balik juga” saut
Irma. “Yasudah mari saya bantu mencari angsa anda nona” ajak Arya.
2 jam
sudah mereka mengelilingi danau untuk mencari puspi, namun tak ada hasilnya.
Herannya, mereka belum berkenalan satu sama lain. Irma masih tetap menangis
karena angsa kesayangannya belum ketemu juga. “Nona jangan menangis lagi ya,
mungkin angsanya sudah pulang” ujar Arya. “Iya Mas, terimakasih banyak ya sudah
mau membantuku” jawab Irma. “Iya sama nona, oyaa..perkenalkann nama saya Arya,
nama nona siapa ?”. “Nama saya Irma” jawab Irma. “Oya.. mau pulang kan, mari
saya anttar” ajak Arya. “Sudah Mas ga’ usah, terimakasih” tolak Irma. “Udah gak
apa-apa, ntar kalau ada apa-apa dengan kamu gimana, saya antar ya..?” ajak Arya
bersikeras. “Yasudah.. ayuk Mas, sekali lagi terimakasih banyak ya” kata Irma.
Sesampai
di rumah, Arya diajak masuk ke dalam dan mampir sebentar sambil minum teh. Di
saat itu pula Arya mendapat banyak pertanya dari ibu Irma tentang riwayat
hidupnya. Arya pun tak tanggung-tanggung menceritakan dan menjelaskan semua
tentang dirinya. Arya menjawab dengan penuh kesopanan, sehingga Irma dan
ibundanya ta’jub mendengarnya. Tak lama
kemudian terdengar suara aneh, tidak lain suara itu adalah suara Puspi yang
sedang tertawa di bawah kursi yang diduduki oleh Irma. “Apakah itu angsa yang
kamu cari-cari tadi di danau” tanya Arya. “Iya Mas, angsa ini adalah angsa kesayanganku,
kita lahir bersamaan dan kita cuman selisih waktu 1 jam” jawab Irma. Arya pun
berkata “Alhamdulillah... kalau gitu”. Di saat Arya menceritakan semua tentang
dirinya tadi, ibundanya Irma pun mulai terkagum-kagum dengan Arya dan juga
percaya bahwa ia adalah anak yang baik, dan sopan terhadap orang tua. Kemudian
ibunda Irma meminta Arya untuk menjaga anaknya, tidak lain sebagai pendamping hidupnya. Tanpa berfikir panjang Arya pun
langsung menerimanya dan di dalam hatinya ia memang suka kepada Irma sejak
pertama kali bertemu tadi di danau. Meskipun meraka pertama kali bertemu,
meraka langsung suka satu sama lain serta ibunda Irma langsung merestui
hubungan mereka. Irma pun sempat berfikir bahwa saudara beda jenis atau angsa
kesayangan itu, sudah membuat Irma bertemu dengan jodonya dan juga membawakan
ia cinta
Sekian
0 komentar:
Posting Komentar