RSS

Kisah Kasih Seorang Sahabat



            SMP Al-Hikam adalah salah satu sekolah yang berada di daerah Bangkalan. Banyak murit yang bersekolah disana. Tiga diantaranya adalah Mia, Iis, dan Ryan. Mereka adalah murit kelas IX-A yang terkenal rajin, pandai, dan suka menolong sesama teman. Mia terkenal anak yang pandai, Iis terkenal anak yang rajin meskipun otaknya pas-pasan, sedangkan Ryan memiliki sifat suka menolong. Dengan adanya mereka membuat kelasnya menjadi kelas unggulan. Setiap hari kelas itu di puji-puji oleh semua guru. Bersih, indah, rajin, dan nilai tertinggi menjadi penghargaan karenanya. Mereka adalah teman tiga serangkai yang saling membantu satu sama lain.

        Di pagi itu, Mia kehilangan dompetnya yang berisi uang untuk membanyar biaya UNAS. Sebelum kejadian itu, Mia sudah melengkapi keperluan sekolahnya, termasuk uang itu. Ia juga masih ingat betul bahwa uangnya sudah dibawa. Setelah sampai di sekolah, ia hanya berdua dengan Fais, karena merasa gak enak berduaan di kelas, ia keluar ke taman dan dompetnya jatuh di dekat pintu. Namun Mia merasakan sama sekali bahwa domprtnya jatuh. Fais pun mengambilnya “Mia... Mia, dmpetmu jatuh” teriak Fais. Namun Mia tidak mendengar suara Fais. Fais berniat untuk menyimpannya dan akan dikembalikan sepulang sekolah. Setelah bel berbunyi, anak-anak pun bersiap-siap untuk pulang. Namun Fais lupa mengembalikan dompet Mia, Fais terburu-buru karena ayah dan ibunya sudah menjemput di luar.

        Di keesokan harinya, Mia baru menyadari ketika ia akan membanyar uang UNAS. Ia tidak sempat untuk membayarnya kemaren karena adanya tugas untuk membuat suatu keterampilan untuk lomba minggu depan. “Mia” panggil bu guru. “Bu, maaf uang untuk bayar, ketinggalan di rumah” jawab Mia. “Oh, ya sudah tidak apa-apa tapi besok di bawa ea...!” kata bu guru. “Baik bu” jawab Mia. Mia mulai pusing dan bingung kemana itu berada padahal hanya itu yang Mia punya. Ia juga belum membanyarnya sampai seminggu menjelang UNAS, akhirnya bu guru memanggil Mia kembali. “Mia kenapa kok kamu belum banyar sampai sekarang ? bisa-bisa kamu tidak dapat mengikuti UNAS !”. “Bu maaf, sebenarnya uang yang untuk membayar UNAS hilang, bu tolong ijinkan saya mengikuti UNAS, aku mohon bu” ujar Mia sambil menangis. “Maaf ibu gak bisa Mia, tapi ibu akan kasih waktu 2 hari lagi untuk bayar, tolong usahakan itu !” kata ibu. Mia pun terancam tidak ikut UNAS karena ia belum bayar uang UNAS.

        Setelah itu, dengan air mata yang membasahi pipinya itu. Mia bercerita kepada Ryan dan Iis bahwa uang untuk pembayaran UNAS hilang. “Bagaimana bisa hilang ?” tanya Iis. “Aku juga gak tau Is, seingatku sehari sebelum pembayaran, aku sudah bawa dan aku taruh di dompetku, namun dompet serta uangnya sudah tidak ada ketika bu guru memanggilku dan aku terancam tidak bisa ikut UNAS Is” jawab Mia. “Kamu punya simpanan lagi gak?” tanya Ryan. “Aku tidak punya lagi, itu adalah uang tabunganku selama 1 tahun ini” ujar Mia. Sejak kejadian itu, Ryan dan Iis merasa kepedihan yang sangat yang sangat mendalam, seakan-akan dirinya sendiri yang mengalami kejadian itu, meskipun itu hanya sahabatnya yang mengalami itu.

        Dari kejadian itu, Ryan dan Iis mempunyai ide yang sangat cemerlang. Ryan berkata, “Is, nanti malem kamu kumpullin toples sebanyak mungkin ya, besok kita beraksi”. “Buat apa Yan?” tanya Iis. “Besok kita minta sumbangan ke semua kelas dan kebetulan aku masih punya tabungan untuk tambahan sumbangan itu, nanti uangnya kasih ke Mia, gimana?” ujar Ryan. “Ok, aku setuju” jawab Iis.
Di keesokan harinya, Mia terkejut karena biaya UNASnya sudah di bayar temannya, ketika itu Fais menghampiri, “Mia maaf, ini dompetmu. Dompetmu jatuh waktu itu dan aku manggil-manggil kamu tapi kamu gak dengar, sedangkan aku lupa yang mau mengembalikannya dan aku sakit 2 minggu ini, maafnya”. “Ya gak apa-apa, lagi pula sudah berlalu, oh ya makasih ya dan juga terima kasih banya Is, Yan kamu sudah mau membantuku” kata Mia. Dan akhirnya Mia pun bisa ikut UNAS dan teman 3 serangkainya akan selalu abadi sampai mereka mati.

Sekian

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sahabat Sejati yang Terpecah



            Ary, Yoga, Agus, dan Irma adalah 4 serangkai pelawak di SMP-nya. Mereka bersatu sejak menginjak kelas VIII. Ary memiliki insiatif untuk menampilkan seni di pensi OSIS minggu depan, tidak lain seninya itu adalah drama. Mereka pun sukses dengan dramanya yang berjudul “Manyat Hidup” dan berhasil menarik perhatian semua guru serta teman-temannya tertawa terbahak. Sejak itulah mereka menjadi populer di sekolahnya. Setiap ada pensi pasti mereka akan tampil dengan sempurna. Walaupun prasarana masih cukup sederhana, namun acting mereka bagaikan berang-berang  yang mambangun rumah di sungai.

          Dua tahun sudah berlalu, dan saatnya mereka melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau SMA, sehingga sekolah mereka saling terpisah. Ary, Agus, dan Irma masih tetap mengingat masa lalu itu dan mereka sangat bangga karena salah satu dari mereka yaitu Yoga, mempunyai prestasi yang sangat baik. Ia memenangkan lomba drama juara 1 tingkat Provensi Jawa Timur, bukan hanya itu, ia juga memenangkan lomba nulis cerpen dan ia meraih juara 2  Tingkat Provensi se Jawa Timur. Mereka berharap bahwa Yoga akan terus berkarya dan berprestasi agar dapat membanggakan teman-temannya serta SMP-nya dulu. Dengan harapan itu, Ary mangajak teman-temannya lagi termasuk Yoga untuk menampilkan drama dengan menggunakan skilnya saat perpisahan adik kelasnya.

          Dua minggu sebelum perpisahan adik kelas, Pak Imam selaku guru seni budaya mereka, menyuruh Ary menampilkan seni karawitan dan tak lupa ia mengajak team dramanya nampil kembali. “Hei teman, aku mau kita kumpul di rumahnya Irma minggu depan jam 07.00. Ada hal penting yang mau aku bicarakan” ujar Ary di fb-nya yang menandai mereka. Dan disaat itu Ary menjelaskan bahwa ia dan teamnya harus menunjukkan seninya kepada adik kelasnya. “Ry, sorry aku kanyaknya tidak bisa, aku mau ke Banten senin depan” kata Yoga. “Kan masih seni lagi, padahal acaranya 5 hari lagi, ayo napa!” kata Agus kepada Yoga. Ary juga berkata “Ga, demi kita, demi sekolah kita. Ayo tunjukin kemampuanmu berseni, dulu aku yang buat dramanya tapi sekarang kita pasrah ke kamu, okeyy !!”. Akhirnya Yoga pun setuju dan mau ikut nampil drama comedy kembali untuk adik kelasnya.

          Yoga kembali menolak ajakan Ary dan ia mulai berkata yang mencerminkan seorang sahabat ataupun siswa, sehingga membuat semua temannya kecewa dan marah. Di saat itu acaranya kurang 5 hari lagi dan Ary mengajak temannya itu berlatih. Namun, Yoga berkata “Duuchh Ry, maaf ya...aku gak bisa ikut. Kamu, Agus, dan Irma saja yang main nanti aku jadi sutradaranya”. Ary menjawab “Gak bisa gitu donk Ga, kita dari dulu sudah bersama, baik itu yang buat dramanya ataupun tidak, kita tetap tampil”. “Duucch Ry, aku kalau gak hasil gak mau nampil, capek Ry” kata Yoga. Ary pun langsung marah kepadanya, “Oh jadi kamu gitu ya sekarang, setelah kamu harum di sekolahmu kamu mau lupain SMPnya dulu? Ingat dimana dulu yang pertama kamu berkarya dan siapa yang mengajak kamu. Aku, Agus, dan Irma. Apakah hatimu sudah di butain oleh prestasimu itu. Aku kecewa sama kamu Ga. Oke dramanya batal !”. Selepas itu Ary menceritakan kepada Agus, Irma, dan semuanya marah serta kecewa kepada Yoga. Mereka pun bingung akan dramanya karena sudah terlanjur bilang kepada gurunya tapi keadaanya sangat tidak memungkinkan  dan disaat itu Ary selaku ketua di teamnya itu tidak mau mengecewakan gurunya karena prinsipnya adalah lebih baik berkorban dari pada mengorbankan.

          Setelah dua hari berlalu, Yoga sms “Ry, aku minta maaf, aku Cuma bohongan waktu itu dan aku mau ikut dramanya juga, tapi kamu yang buat ya !”. Ary pun membalasnya “Ok... kalau gitu”. Ketika mereka latihan, Agus membentaknya. Ia  tak tanggung-tanggung untuk mengungkit semua kisahnya dan juga menasehatinya. Di dalam hatinya, ia ingin sekali memukul Yoga, namun karena dia merupakan teman seperjuangannya dahulu Agus tidak mau menyakiti temannya tersebut. Diantara mereka Aguslah yang paling tegas. Dengan bakatnya masing-masing, latihannya pun di mulai. Dua kali latihan mereka sudah siap untuk tampil. “Gus, ingat ya, amarah jangan ikut sambungkan dengan penampilan kita, begitu juga kamu Ir. Kita harus konsisten ok. Semangat” ujar Ary kepada Agus dan Irma. “Tapi Ri, aku gak nyangka  dan mungkin itu bisa menghilangkan konsentrasiku” jawab Irma. “Anggap saja kamu acting dengan batu Ir !” nasehat Ary. Dan tampillah mereka dengan penuh percaya diri dan hasilnya pun bagus bisa berjalan dengan lancar. Meskipun mereka tampil bagus, tetap saja Ary, Agus, dan Irma masih kecewa sampai seterusnya kepada Yoga. Namun selain rasa kecewa, rasa banggapun akan prestasinya masih ada di hati mereka.

TAMAT

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kecelakaan



            Pada tahun yang lalu tepatnya hari jum’at, aku bersama temanku pergi ke Bangkalan. Dia ingin pergi ke rumah temannya di Bangkalan karena tugasnya ada dengannya. Dia sekolah di SMAN 4 Bangkalan. Selain kami pergi kesana, kami juga pergi ke sekolah SMP kami yaitu SMPN 06 Bangkalan, aku kesana untuk mengembalikan kostum dramband, dan pergi ke toko untuk beli sesuatu, serta sebelum pulang kami pergi ke tempat prinan untuk ngeprin tugasnya temanku.

            Pada saat itu kami pergi dengan menggunakan sepeda motor temannya aku yaitu sepeda motor “Beat”. Kami sama-sama menggunakan helm karena takut ada polisi. Sebelum kami berangkat, mamanya temanku sempat nitip sesuatu atau barang-barang untuk di jual di tokonya karena mama temannya aku membuka toko dirumahnya. Setelah itu kami pun berangkat dengan sangat hati-hati, dan yang menyetir yaitu temanku.

            Sebelum aku bersama temanku pergi ke rumah temannya temanku, kami masih pergi ke sekolah SMP kami di Bancaran. Setelah aku mengembalikan kostumnya, namun aku masih main-main disana sambil melihat anak-anak yang latihan dramband. Sepulang dari sana, kami pergi ke rumah temannya aku di Bangkalan untuk ngambil tugasnya karena teman temannya aku tersebut tidak pernah masuk sekolah, maka dari itu temanku ngambil tugasnya dirumah dia. Dan alhamdullah waktu kami ke rumahnya, dia ada di rumahnya.

            Setelah ngambil tugasnya temanku, kami pun langsung pulang, dan pergi ke toko ANDA untuk membeli pesanan mamanya temanku, setelah semuanya terpenuhi atau sudah di beli semua kami kembali, tapi sebelum kami pulang diri situ, temannya aku masih mampir ke warnet untuk ngeprin tugasnya. Ketika itu yang nyetir masih temanku, namun ketika hampir sampai ke warnet tersebut, temanku nyuruh aku yang nyetir atau menggantikan dia karena dia bilangnya takut yang mau nyebrang.

 Akhirnya akupun mau menggantikannya, namun apa yang terjadi musibah menimpaku. Pada saat aku mau menyebrang, tiba-tiba ada sepeda motor yang melaju sangat kencang dari sebelah selatan padahal sebelum aku nyebrang, aku sudah sangat hati-hati dan juga sudah noleh kiri-kanan. Akhirnya kami berdua pun jatuh, helm kami terlempar jauh, dan barang-barang pesanan mamanya temanku pada jatuh semua. Orang yang menabrak kita juga jatuh, dia seorang laki-laki. Dari kejadian tersebut, untung saja aku sama temanku tidak terlalu parah lukanya, namun tanganku menjadi kram, temanku juga pinggangnya sakit, dan lelaki yang nambrak itu lukanya agak parah dari kami, tangan, kaki luka-luka semua tapi dia tidak kenapa-kenapa dan sepeda miliknya rusak. Sepeda yang kami naikin untung tidak kenapa-kenapa cuman saja kaca sepionnya pecah satu.

            Dari kejadian tersebut ada tetangganya aku yang melihat, meraka rombongan yang baru pulang dari jalan-jalan, lalu mereka membawa kita pulang dengan menggunakan mobil yang mereka naikin, sedangkan sepeda motor temanku di bawa oleh tetangganya aku. Di smping itu, aku sangat takut dan merasa bersalah banget sama temanku karena aku sudah buat dia jatuh dan sekarang kesakitan serta sepeda motornya takut kenapa-kenapa.

            Setelah sampai dirumah kami berdua langsung di bawa ke tukang pijet takut ada yang parah. Kami pergi ke tukang pijet di Arosbaya, aku dianter kakakku, sedangkan temanku dianter mamanya, setelah sampai di tempat tukang pijatnya, temanku yang di pijet duluan dan setelah itu baru gantian dengan aku. Setelah selesai dipijet, tukang pijetnya tersebut bilang kalau kami berdua tidak kenapa-kenapa dan dia juga nyuruh kami kembali lagi kesitu setelah 3 harinya. Dan kami pun pulang.

Alhamdullah setelah dipijat, badanku sudah agak enakan dan juga keesokan harinya aku bisa sekolah dan temanku pun juga bisa sekolah. Tapi aku masih kepikiran dengan sepeda dia, berapa yang harus aku ganti tapi setelah ibuku nanyak, namun katanya mama temanku tidak perlu diganti karena ini bukan disengaja malainkan kecelakaan, dan ia bilang juga yang penting kami berdua tidak kenapa-kenapa. Sejak kejadian itulah aku sampai sekarang masih agak takut untuk nyambrang di jalan raya yang ramai.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jatuh dari Sepeda Motor



            Pada tahun 2011 tepatnya hari selasa yang lalu, aku di ajak sepupuku pergi ke tempat ia mondok di Paserean Arosbaya. Lokasi pondoknya itu cukup jauh sekitar 12 km dari rumah.

Akupun berangkat bersama sepupuku pada jam 14.00. Kami pergi kesana dengan menggunakan sepeda motor yaitu “Revo”, saat itu yang menyetir sepepuku sendiri dan aku bonceng dengannya. waktu itu kami menggunakan pakain busana muslim. Kami berangkat dengan sangat hati-hati. Ketika di perjalanan kami sambil bercerita-cerita, sesampai di tengah perjalanan sepeda yang kami naikin terasa ada yang aneh, lalu kami berenti sejenak dan ngecek sepedanya.

Setelah kami mengeceknya, ternyata ada duri yang tajam mengenai sepeda motor kami sehingga ban sepedanya kempes. Kami pun sangat kebingungan, kemudian kami membawa sepeda ke tukang tambal ban, tapi untung saja di tempat tersebut kebetulan  ada tukang tambal ban , jadi kami tidak usah jauh-jauh mencarinya.

        Setelah beberapa menit kami menunggu, akhirnya ban sepeda motor kami sudah selesai di perbaiki / di tambal dan kami pun kembali melanjutkan perjalanan kami.
Di tengah perjalaan aku tidak menyadari bahwa rok yang aku pakai tersangkut ke dalam putaran roda sepeda motor sehingga aku pun ikut tertarik dan terjatuh dari sepeda motor tersebut. Ketika aku jatuh terguling-guling di jalan raya, aku tidak inget apa-apa. Aku baru menyadari ketika ada seseorang yang teriak karena melihat kejadian itu. Namun, sepupuku tidak mengetahui kalau aku terjatuh, dia baru menyadari setelah berjarak 5 meter denganku.

        Kejadian tersebut mengakitkan bibir, tangan, lutut, dan kepalaku terluka sampai-sampai kerudung yang aku pakai terkena darah semua serta hpnya aku rusak karena ikut terlempar bersamaan aku yang jatuh. Di tempat kejadian tersebut, kebetulan ada bidan yang rumahnya dekat dengan kejadian itu. Lalu aku pun langsung dibawa oleh warga disana ke tempat bidan tersebut. Setelah selesai di periksa dan di obati. Alhamdulillah, waktu itu ibu bidannya bilang kalau luka aku tidak terlalu parah, sehingga aku di perbolehkan langsung pulang. Namun, aku masih tetap disana beberapa jam karena kepalaku masih pusing. Aku bingung karena aku tidak bawa uang lebih untuk bayar bidannya tersebut, tapi untung saja sepupuku bawa uang lebih untuk membanyar aku berobat. Di samping itu juga aku merasa bingung dan sedih karena aku takut dimarahin sama orang tuaku karena waktu aku kecelakan, aku tidak menghubungi keluargaku satu pun dan juga aku bingung+sedih karena aku tidak bisa mengikuti UAS  di sekolah besok.

        Hari sudah semakin petang dan ibu aku menelpon aku menanyakan aku dimana, terus aku bilang aku sudah pulang sudah menuju rumah, tapi aku tidak cerita yang sebenarnya kepada ibuku kalau aku tadi kecelakaan. Setelah pusingku sudah mendingan, aku pun pulang bersama sepupuku. Aku bersama sepupuku sampai dirumah pas adzan magrib. Setelah sampai di gerbang rumah, aku takut sekaali untuk masuk ke dalam kaarena aku takut dimarahin karena pulang malam dan aku juga gak cerita kalau aku sempat jatuh tadi. Ternyata benar, setelah aku masuk aku langsung di tanyaain dan sekaligus di marahin dan saat itu juga ibu aku mengetahui kalu aku kecelakaan. Saat itu aku bingung harus ngejelasin dari mana tapi aku cerita apa yang terjadi sebenarnya. Setelah mendengar ceritaku, alhamdullah keluargaku percaya dan tidak marah lagi kepadaku.

        Keesokan harinya setelah bangun tidur badanku terasa sakit semua padahal kemarin tidak terasa sama sekali sakitnya. Kemudisan aku dibawa ke tukang pijet sama ibuku. Dan alhamdulillah setelah 5 hari dari kejadian itu, luka-lukaku sudah agak mendingan dan aku bisa masuk sekolah lagi dan nyusul ulangan yang ketinggalan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Plaza Bangkalan



Plaza Bangkalan adalah pusat perbelanjaan terlengkap dan termewah pertama di Madura atau satunya mall yang ada di Kabupaten Bangkalan . Lokasinya yang sangat strategis di jalan ring road memudahkan orang-orang jika mau berbelanja atau sekedar pelesiran mencari hiburan. Lokasi Plaza Bangkalan terletak di Jl. Halim Perdana Kusuma Bangsa (Ring Road), Bangkalan. Tepatnya di sebelah timur Pasar Baru Ki Lemah Duwur.
Bangkalan Plaza resmi dibuka pada Minggu, 30 Oktober 2011. Acara peresmian ini dihadiri oleh Bupati Bangkalan, Bapak R. K.H. Fuad Amin, Spd dan Komisaris Utama PT Suramadu Sukses Sejahtera, Bapak Sandjaja Setiawan, serta perwakilan dari manajemen Matahari Department Store. Untuk memancing minat masyarakat berbelanja dan mengunjungi salah satu trade mark kota Bangkalan ini, Pemerintah melaksanakan event Bangkalan Fair 2011. Acara ini berlangsung dari 30 Oktober s/d 16 Nopember 2011.
Dalam rangka pembukaan toko MDS Bangkalan Plaza kali , MDS menggelar hiburan bagi masyarakat. Pertunjukaan musik pada hari Minggu mendatang yang dimeriahkan oleh grup Trio Macan dan orkes Melayu Palapa, serta dimeriahkan pula dengan kehadiran acara pawai mobil dan fashion show. Selain itu MDS juga memberikan berbagai promo khusus bagi pelanggannya. Mulai dari goddie bag berisi kejutan produk-produk menarik bagi 300 pembelanja pertama dengan nilai belanja kelipatan tertentu, kupon potongan diskon pada flyer MDS, shopping rally berhadiah voucher belanja dengan nilai total Rp 9.000.000,- (sembilan juta Rupiah), serta potongan harga hingga 70% untuk beragam pilihan produk.
Plaza Bangkalan sendiri terdiri dari empat lantai . lantai satu Banplaz digunakan untuk toko emas, pakaian, sepatu, barang elektronik, dan komputer.
Lantai dua untuk departement store, game, dan swalayan. Lantai tiga untuk permainan anak-anak dan lainnya. Sedangkan lantai teratas untuk hiburan, billiard center, dan fasilitas lainnya.
        Dengan adanya Mall ini masyarakat Bangkalan nantinya tidak perlu lagi belanja atau sekedar jalan-jalan ke Surabaya lagi., karena dengan sendirinya nanti akan merubah gaya hidup masyarakat Bangkalan seperti masyarakat kota-kota besar, yang biasanya pergi ke Mall setiap akhir pekan untuk menghabiskan hari liburan. Plaza Bangkalan juga akan mendongkrak perekonomian sekaligus kemajuan kota itu sendiri.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS