RSS

GARA-GARA MIE



                Al-kisah diceritakan di suatu desa, ada seorang pelajar yang bernama Sam. Ia masih bersekolah di SMP Swasta. Di desanya Sam terkenal anak yang aktif, pandai, dan ramah, namun sifat kekanak-kanakan Sam masih belum hilang dari jiwanya. Semenjak kedua orang tuanya meninggal, Sam tinggal bersama neneknya dan ia hidup dengan sangat mandiri. Bahkan segala kebutuhan hidup termasuk biaya sekolahnya. Sam bekerja apa adanya seperti memancing, kuli bangunan, kuli barang, dan sebagainya yang sekiranya halal bagi Sam.

                Di waktu hari minggu, pagi-pagi Sam sudah bangun untuk bersih-bersih di lingkungan rumahnya. Ia membersihkan dedaunan yang jatuh dari atas pohon di depan halaman rumahnya. Setelah semuanya bersih, Sam langsung membuangnya. Namun daun-daun itu masih terus berjatuhan. Ia pun mengambilnya, itu pun dilakukan terus-menerus. “Huhh., capek, masak daun kok jatuh terus” kata Sam. Kemudian Sam menunggu daun-daun itu berjatuhan  dan ia akan menyapunya nanti jikalau daun-daun tersebut sudah numpuk
.
                Setelah lama Sam menunggu, Sam mulai merasa lapar. “Duh, aku kok jadi laper gini ya.., tapi makanan di rumah tidak ada, masak mau beli terus, oh ya aku kan punya mie goreng” ujar Sam. Sam mengambil mie itu, lalu ia pergi ke dapur untuk memasaknya. Komporpun sudah menyala tetapi sam tak jua menemukan pancinya. Kira-kira 10 menit Sam baru menemukannya. Namun isi minyak dikompornya sudah terlanjur habis. Jadi Sam terpaksa harus menggunakan kompor tradisionalnya. Di saat ia memasak mienya, hpnya Sam berbunyi di dalam kamarnya. Namun Sam tidak langsung mengambilnya, ia masih berfikir terlebih dahulu antara mie dan hp. Akhirnya Sam memilih mengambil dan mengangkat telponnya. Ia langsung lari ke kamarnya mngambil hp, tetapi pada saat sudah sampai di kamarnya hp tersebut sudah tidak berdering lagi, namun Sam tidak sempat melihat siapa yang nelpon karena Sam teringat dengan mienya. Kemudian Sam langsung balik kedapurnya, saking terburu-burunya Sam tidak sengaja kesandung meja sehingga ia jatuh, hpnya yang dipegangnya terbang meluncur dan jatuh pas kedalam panci berisi mie yang di masak tadi. Ia pun masih berfikir caranya untuk mengambil hpnya. Akhirnya Sam mematikan kompornya dan menuangkan air kedalam panci sampai air dalam panci itu dingin, lalu Sam mengambil hpnya. Sungguh malang mie tersebut. Sam pun mulai bingung dan sedih karena hp satu-satunya rusak.

                Keesokan harinya di sekolah, Sam di sidang oleh gurunya karena telpon kemaren gak di angkat-angkat, padahal gurunya mau minta tolong dan itu sangat penting. “Maaf bu, hp saya kemaren kecebur air”. “Gak usah pakek alasan, aku sudah kasih kepercayaan kepadamu, tapi kamu tidak bisa dipercaya. Sebagai hukumannya kamu sekarang bersihkan toilet sekolah sampai bersih” kata Bu Dista sambil marah. Sungguh malang nasib Sam hari itu. Sesampai dirumah Sam bingung bagaimana cara memperbaiki hpnya tersebut, hingga tengah malam ia belum tidur memikirkan hpnya.

                Seminggu dari nasib sialnya itu, Sam mendapatkan rejeki. Pamannya yang datang dari Arab memberi uang sebesar Rp 500.000-. Pamannya menyuruh Sam untuk membeli yang baru, namun Sam masih mikir sampai 3 hari dan ia memutuskan untuk memperbaiki hpnya yang rusak itukarena menurutnya, itu adalah hasil dari perjuangan dan keringat sendiri. Dari sekian banyak tempat perbaikan hp, hanya 1 yang dapat memperbaiki hpnya. Dan seminggu kemudian hp milik Sam kembali baik dan dapat digunakan. Sam pun berfikir bahwa Gara-Gara Mie diriya jadi begini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar