Aku masih teringat malam itu,
ketika dia mendatangiku terakhir kali dalam hidupnya. Pandangan matanya yang
sangat memilukan , raut wajahnya sangat pucat. Entah kenapa aku merasa sangat
kedinginan di saat dia datang menyamperiku dan aku mulai
bertanya-tanya ada apakah yang terjadi sebenarnya kepada dia. Pada saat itu aku
aku masih terlarut dalam kesepian.
Di pagi sebelum
kejadian itu, ketika aku sedang duduk-duduk , Akbar datang menghampiri
ku, "Hai...Mel , boleh duduk gak?"tanya Akbar, "Tentu, duduk
aja"jawab Melati. "Aku pengen ngomong sesuatu nie sama kamu",
"Apa itu(kebingungan)",
"Nanti malem kan malam minggu , pas dengan tanggal jadian kita ke 8
bulan, bagaimana kalau kita rayakan nanti malem, kamu mau kan?"tanya
Akbar. (Tanpa berpikir panjang)"Tentu aku mau Akbar"jawab Melati.
"Ya udah aku tunggu nanti malem di taman jam 7, Oya..jangan sampai telat
yaa...". "Oke... Akbar"jawab Melati.
Akupun merasa
tak sabar untuk pertemuan nanti malem karena pertemuan malam nanti adalah pertemuan
pertama yang ada selama 8 bulan lamanya dan itupun bertepatan dengan tanggal
jadianku dengan dia. Pada saat itu juga , aku pamit keluar kepada ibuku dan
alhamdulillah ibuku pun mengizinin aku dengan syarat jam 10 aq sudah ada d
rumah. Dengan penuh rasa senang , aku pun berangkat ke taman untuk menemui dia.
Sesampai di taman aku tidak melihat satu orangpun
disana dan Akbar juga belum datang. Aku tetap menunggunya . Tak kusangka aku
sudah menunggu 2 jam , namun dia belum datang juga dan dia tidak ngasih kabar
apapun ke aku. Aku pun terlarut dalam kesedihan. Akupun pulang dari taman itu
dengan kenangan kosong dan juga kekecewaanku pada Akbar , sesampai
dipertengahan jalan ada suara yang memanggilku, ternyata itu
Akbar.”Mel,tunggu..”teriak Akbar.”ngapain kamu ngejar-ngejar aku lagi, bukankah
kamu gak perduli lagi sama aku, kamu tega membiarkan aku menunggu ditaman
sendirian”. “aku minta maaf Mel, tadi aku masih ada masalah dirumah dan aku gak
sempat bilang dulu kekamu, aku minta maaf banget Mel”. “masalah apa? Kalau
memang kamu sudah tidak sayang lagi sama aku, bilang saja, jangan kamu ingkar
janji kanyak gini !”. “Mel tunggu..” sambil memegang tangan melati tapi
tangannya begitu dingin. “Aku minta maaf Mel, aku mohon jangan membenciku, aku
minta maaf”. (beberapa menit kemudian)”iya
aku maafin, tapi jangan kamu ulangin ya” jawab Melati. ”Baik Mel, makasih ya sudah
mau maafin aku”.”ea sama-sama, oyaa..aku pulang dulu Akbar soalnya aku sudah
ditunnguin ibuku”. “ Ya sudah, aku antarin ya”. “Gak usah Akbar, aku bisa kok
pulang sendiri” saut Melati. “Beneran nie, ya sudah hati-hati ya Mel, sampai
ketemu di sekolah besok” saut Akbar. “ Iya Akbar” Jawab melati.
Keesokan harinya, aku berangkat
kesekolah tergesa-gesa karena tidak sabar ketemu Akbar. Namun setelah sesampai di sekolah, sudah tertera
foto-foto Akbar beserta informasinya bahwa Akbar kecelakan tadi malem dan
nyawanya tak tertolong lagi. Akupun langsung terkejut mandengar berita itu, dan
aku langsung lari pergi ke makam, tak perduli itu sekolah. Sesampai dimakam
Akbar air mataku langsung bercucuran karena tak sanggup kehilangan dia. “
Akbaaaaarrrr. Kenapa kamu secepat ini meninggalkan aku” teriak Melati sambil
menangis di atas keburannya Akbar. Sejenak aku berfikir bahwa pertemuan tadi
malam itu adalah roh dari Akbar, jadi kamu tadi malam pamit kepadaku, mengapa
kamu tega Bar”. “ aku berjaniji akan menjaga cinta kita sekuat mungkin, karena
hanya kamu yang ada di hatiku”. Ini adalah suatu pelajaran sekaligus pengalaman
menyedihkan yang pernah ada di hidupku.
0 komentar:
Posting Komentar